Belajar dari Kasus Gaji Rp80 Juta, Ini yang Perlu Dilakukan

Jagat maya tiba-tiba viral dengan kasus seseorang yang bergaji Rp80 juta tetapi rumah tangganya berantakan setelah dua bulan dirumahkan. Penyebabnya ternyata ia memiliki berbagai cicilan yang nilainya cukup besar hingga tinggal di lingkungan mewah.

Masalah tersebut mungkin masih lebih kecil dibandingkan dengan yang memiliki kredit online. Padahal dengan gaji sebesar Rp80 juta per bulan, tidak sedikit warganet yang menyayangkan gaji tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, salah satunya misalnya dengan berinvestasi, memiliki asuransi hingga hidup sederhana.

Belajar dari kasus tersebut sebenarnya kasus pandemi ini bisa terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, ada beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan sedini mungkin. Mengingat kondisi pandemi ini belum bisa diprediksi kapan akan segera berakhir.

Menentukan prioritas kebutuhan

Mulailah untuk mengatur ulang kebutuhan dan memisahkan dengan keinginan. Contoh kecil biasanya menjelang lebaran kerap kali kita belanja pakaian baru. Dalam kondisi seperti ini selama masih ada pakain bagus dan layak untuk digunakan rasanya tidak perlu dulu membeli pakaian baru.

Alokasikan dana yang tidak digunakan tadi untuk anggaran lain seperti tabungan atau pos-pos lain yang mengalami peningkatan selama masa PSBB. Contohnya penggunaan listrik hingga kuota mobile data yang menguras biaya bulanan

Meninggalkan kebiasaan konsumtif

Kebiasaan konsumtif untuk saat ini hendaknya dikurangi. Misalnya membeli barang mewah yang sebetulnya tidak benar-benar dibutuhkan. Kebiasaan konsumtif kadang-kadang masih bisa dilakukan meski dari rumah. Misalnya dengan memberi smartphone mahal atau pakaian mahal tanpa ada manfaatnya sama sekali.

Menghimpun dana darurat

Jika memiliki bujet yang tidak digunakan karena kondisi PSBB, ada baiknya untuk dikumpulkan atau dihimpun untuk dana darurat. Idealnya dana darurat bisa disisihkan sekitar 10 persen dari pendapatan. 

Artinya jika punya gaji Rp80 juta per bulan, setidaknya sudah menyisihkan sebesar Rp8 juta per bulan. Namun, dana darurat yang ideal adalah dana yang cukup untuk masa enam hingga 12 bulan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok tanpa ada pemasukan sama sekali. Contohnya seperti saat kondisi pandemi saat ini.

Melakukan diversifikasi investasi

Meskipun dalam kondisi pandemi, ada beberapa investasi yang tetap harus dijalankan jika kondisi kebutuhan pokok sudah terpenuhi. Beberapa instrumen investasi yang cukup menjanjikan misalnya pasar modal. 

Saat ini ada beberapa saham blue chip yang sedang diskon. Dengan begitu, kita bisa tetap bisa memanfaatkan dana untuk investasi jangka panjang. Dalam berinvestasi pun tidak harus konvensional pada salah satu bidang saja. Cobalah untuk melakukan beragam investasi yang ada dengan tujuan agar dalam kondisi tertentu tidak semuanya terdampak saat sedang memasuki masa resesi.

Untuk kondisi pandemi saat ini pun perlu kehati-hatian dalam berinvestasi. Pilih instrumen investasi yang likuid sehingga bisa dicairkan kapan saja saat dibutuhkan.

Bisnis sejak belia

Bagi seorang karyawan dengan gaji puluhan juta sebenarnya bisa melakukan berbagai bisnis dan usaha modal menengah. Modal tersebut toh digunakan untuk mengembangkan harta yang dimiliki meskipun ada risiko yang dihadapi.

Akan tetapi, dengan bisnis itulah kita jadi belajar bagaimana mengelola keuangan termasuk mencatat arus pemasukan dan pengeluaran dengan benar. Sehingga jika saat masanya dibutuhkan justru bisa jadi bisnis yang dijalankan yang akan menopang kehidupan bahkan bisa bermanfaat untuk banyak orang karena bisa membuka lapangan kerja.

Dalam berusaha atau memulai bisnis sebenarnya tidak perlu menunggu bergaji Rp80 juta dulu sih. Ada banyak modal yang dimulai dari modal kecil berjumlah ratusan ribu rupiah. Bahkan kini ada banyak fintech yang memberikan pinjaman lunak langsung dari aplikasi resminya. Contohnya seperti Kredivo yang dikenal sebagai aplikasi kredit online yang memberikan pinjaman tunai untuk modal usaha hingga kebutuhan lainnya.

Nah, jika kamu memang membutuhkan modal untuk usaha di tengah pandemi seperti ini, percayakan lewat aplikasi resmi seperti Kredivo. Kredivo sudah terdaftar di OJK dengan nomor S-236 / NB.213 / 2018 atas nama PT FinAccel Digital Indonesia.

Kredit limit yang diberikan Kredivo tergolong cukup besar hingga Rp30 juta per member. Limit kredit tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, baik itu kebutuhan konsumtif, produktif, maupun kondisi darurat.

Lalu bagaimana caranya mendaftar di Kredivo? Cukup download saja dulu aplikasinya di Google Play Store maupun App Store. Setelah itu tinggal ikuti saja prosedur pendaftarannya dengan sangat mudah. Syarat untuk menjadi member premium Kredivo pun cukup terjangkau, antara lain:

  1. Berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).
  2. Berusia antara 18 sampai 60 tahun.
  3. Berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon.
  4. Berpenghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan.

Bunga pinjaman uang dari Kredivo adalah 2.95% per bulan. Kredivo tidak hanya bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman uang saja lho. Tetapi bisa juga dimanfaatkan untuk membayar berbagai tagihan seperti listrik, telepon, BPJS, air hingga pembelian pulsa handphone.

Dari kasus gaji Rp80 juta tersebut semoga kita bisa belajar merencanakan keuangan dengan baik. Sehingga dalam kondisi tertentu seperti menghadapi kondisi pandemi dan resesi ekonomi, kita masih bisa tetap bertahan.

Related posts

Leave a Comment